Salah satu identitas diri orang
percaya (Kristen) adalah terang dunia. Hal itu ditegaskan dalam Injil Lukas
5:14 “Kamu adalah terang dunia”.
Penegasan itu disampaikan Tuhan Yesus ketika Dia menyampaikan khotbahNya dalam
lanjutan khotbah di bukit.
Selanjutnya terang harus ditempatkan pada tempatnya (Matius
5:15) terang akan berfungsi dengan maksimal ketika terang itu ditempatkan
di dalam kegelapan. Terang tidak akan ada faedahnya ketika terang itu ditempatkan
ditempat yang terang apalagi ditutupi. Lilin yang kecil nyalanya itu akan lebih
berfungsi ketika lilin tersebut diletakkan dikegelapan. Demikian pulalah orang percaya sebagai terang
ditempatkan di tengah-tengah dunia yang tidak steril akan dosa, dunia dimana
masyarakatnya mengalami dekadensi moral, yang secara rohani mengalami
kesesatan. Alkitab mengatakan bahwa dunia ini semakin hari semakin jahat. Dengan
perkataan lain dunia ini ada dalam kegelapan dan menuju kepada kebinasaan. Di
tengah dunia seperti inilah Allah menempatkan orang percaya, dengan demikian
orang percaya yang notabenenya adalah
terang, menerangi dunia yang penuh dengan kegelapan itu. Sehingga dunia bisa
melihat terang yang sesungguhnya. Dan pada akhirnya mereka dituntun ke jalan
yang benar. Dalam kerangka berpikir demikian maka orang percaya dituntut keluar
dari keterkungkungannya, dari tembok-tembok orhanisasi gereja, dari sikap
ekslusifisme yang selama ini mungkin menutupi mata rohani mereka akan dunia
sekitar yang telah dibelenggu oleh kegelapan. Sebab terang yang diberikan oleh
Yesus itu bukanlah untuk koleksi pribadi masing-masing, ataupun koleksi sesama
orang percaya. Tetapi, sejatinya terang itu harus dibawa keluar, dibawa
ketengah-tengah dunia yang penuh dengan kegelapan ini.
Dan akhirnya terang itu harus diwujudnyatakan dalam perbuatan Baik; “Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat. 5:16). Berbuat baik tentunya bukanlah
sesuatu yang tidak mungkin tidak bisa dilakukan oleh setiap insan manusia
dipenjuru dunia ini. Sebab, pada hakikatnya manusia diciptakan oleh Allah
sangat baik adanya dan Allah menaruh nilai kebaikan di dalam diri manusia itu. Rasul Paulus
mengatakan Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10). Melihat realitas tersebut, betapa
besarnya potensi kebaikan dalam diri setiap orang percaya.
Akhirnya marilah kita berlomba-lomba menaburkan
kebaikan sebanyak dan sesering mungkin. Engkau sebagai seorang pelajar jadilah
sebagai seorang pelajar yang membawa terang; engkau sebagai seorang pekerja
jadilah sebagai seorang pekerja yang membawa terang; engkau sebagai seorang
pemimpin jadilah sebagai seorang pemimpin yang membawa terang; engkau
sebagai penegak hukum jadilah penegak
hukum yang membawa terang; engkau
sebagai seorang politisi jadilah sebagai seorang politisi yang membawa terang, karena
hanya dengan cara demikianlah terang
yang ada pada kita bercahaya di depan semua orang dan memuliakan Bapa kita yang
di sorga amiin... Nats Bacaan Matius 5:14-16.
____________________________________________________________
By. Pdm. Joel Nababan, S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar