SYALOM...SLAMAT DATANG DI BLOGNYA BIRO PEMUDA GEREJA PENTAKOSTA. SEMOGA BLOG INI MENJADI BERKAT BAGI PENGUNJUNG SEKALIAN. TUHAN MEMBERKATI, HALELUYA.........

Minggu, 28 Juli 2013

MEMILIH BEBERIBADAH KEPADA TUHAN (Yosua 24: 14-18)



Hidup kita ini adalah kehidupan yang senantiasa diperhadapkan kepada kumpulan pilihan-pilihan. Ketika kita bangun pagi hari, apakah kita memilih SATE (Saat Teduh) dulu atau KOPI? (mama mana kopi saya? Atau mama mari kita SATE..). Ibu-ibu yang ingin berbelanja tentunya  harus memilih menu yang akan dihidangkan nantinya, makanan-makanan yang berbau kolestrol atau non kolestrol. Engkau sebagai anak muda, ketika ingin memilih pasangan hidup, engkau mungkin berkata, saya harus mempunyai pasangan hidup yang postur tubuhnya seperti gitar Spanyol yang memiliki lekak-likuk yang indah, atau para pemudi berkata  kalau saya memilih calon suami yang punya pribadilah; punya mobil pribadi, rumah pribadi, apartemen pribadi, hotel pribadi dll. Tentunya semua pilihan-pilihan itu mempunyai konsekuensi  itu sebabnya orang bijak berkata “PILIHAN ANDA HARI INI MENENTUKAN PERJALANAN HIDUP ANDA SELANJUTNYA”.

Pembacaan kita kali ini berbicara tentang pilihan. Setelah Yosua panjang lebar menyampaikan bagaimana perbuatan Allah dimasa lalu, Yosua kembali memperjelas/mempertegas komitmen bangsa Israel tentang siapa seharusnya  mereka sembah.  Yosua harus mengetahui kepada siapa bangsa Israel beribadah. Itu sebabnya dalam ayat 15 dikatakan “Pilihah pada hari ini (penegasan) kepada siapa kamu beribadah”.  Selanjutnya untuk mempertegas komitmen Yosua kepada Allah, dengan tegas ia berkata “TETAPI AKU DAN SEISI RUMAHKU, KAMI AKAN BERIBADAH KEPADA TUHAN”. Dan luar biasanya bangsa Israel juga menyampaikan komitmen mereka dengan tegas dalam ayat 18 “KAMI PUN AKAN BERIBADAH KEPADA TUHAN, SEBAB DIALAH ALLAH KITA”.
Bapak/I saudara/I yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, yang jadi pertanyaan bagi saya, mengapa Yosua, bangsa Israel mempunyai komitmen yang tegas untuk “MEMILIH BERIBADAH KEPADA TUHAN”. Ada beberapa alasan mengapa Yosua, bangsa Israel MEMILIH BERIBADAH KEPADA TUHAN:
1.      Allah yang Menuntun Hidup Mereka (ayat 17)
Hal ini fakta yang tidak bisa dipungkiri oleh bangsa Israel. Sejak bangsa itu dikeluarkan Allah dari tanah perbudakan (Mesir), sampai ke tanah Kanaan tidak lepas dari tuntunan Allah yang luar biasa. Dan di dalam tuntunan Allah yang luar biasa itu tidak sedikit tantangan, hambatan yang dialami,  baik dari alam maupun bangsa-bangsa yang akan mereka lalui. Tetapi pada akhirnya bangsa itu sampai ke tanah kanaan.
Jemaat yang dikasi Tuhan, kata “MENUNTUN” tentunya sangat dipahami oleh orang tua yang mempunyai anak dan mereka-mereka yang senang akan dunia anak. Contoh; ketika bapak/I melatih seorang anak berjalan tentunya si anak ada dalam control bapak/I secara penuh, sesekali mungkin  tangan kita, kita lepas dan ketika sianak ingin jatuh, dengan sigap kita menangkapnya.
Seekor induk burung rajawali, ketika ingin melatih anaknya terbang, begitu ekstrim. Induk rajawali akan terbang tinggi dan secara tiba-tiba dari tempat ketinggian itu ia menghempaskan tubuhnya yang ratusan kilo itu kesarangnya sehingga sarang itu hancur berantakan, dan dengan tiba-tiba pula sang induk akan membawa anaknya terbang tinggi dan dari tempat ketinggian itu sang induk melepaskan anak burung rajawali dan luar biasanya sebelum sianak tersebut terhempas ketanah, secara cekatan sang induk kembali mencengkram dan membawanya terbang tinggi, demikian seterusnya sampai sang anak burung rajawali bisa terbang sendiri.
Saudara-saudara hidup kita ini tidak lepas dari tuntunan Allah yang luar biasa. Tuntunan Allah atas hidup kita, tidak membuat hidup kita tenang-tenang saja, bebas hambatan, tidaaak……. Kadang kala juga Allah menuntun kita lewat duri-duri yang begitu ekstrim yang seolah-olah Allah membiarkan kita. Tetapi ingat Allah tidak akan pernah membiarkan engkau jatuh sampai tergeletak haleluya…………. (Bd Mazmur 37:24)

2.      Allah Melakukan Tanda-tanda Mujizat (ayat 17)

Begitu banyak mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Allah ditengah-tengah bangsa itu, mulai dari keluarnya bangsa itu dari  tanah perbudakan , pembelahan laut Teberau, mengubah air pahit menjadi manis (di Mara dan Elim), hujan roti, burung puyuh, dll.  Dan mujizat-mujizat ini dilakukan oleh Allah di depan mata mereka sendiri. Artinya? Bahwa mujizat itu  bukanlah hanya sebuah retorika, hanya sekedar mengenakkan teliga, tetapi merupakan nyata, itu sebabnya ada pujian berkata “KETIKA KU BERDOA MUJIZAT ITU NYATA” 

haleluyaaaaaa. Dan apakah mujizat itu terjadi hanya dalam perjalanan hidup bangsa Israel, yang ada dalam Alkitab saja? Tidak… dalam kehidupan Gereja sekarang inipun mujizat Allah tetap terjadi. Bahkan salah satu tanda kehadiran Allah ditengah-tengah GerejaNya, Allah melakukan mujizat di tengah-tengah GerejaNya.
Saudara/I yang dikasihi Tuhan, hidup kita ini penuh dengan mujizat. Ketika kita berbicara tentang mijizat, tidak sebatas yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, yang sudah divonis oleh dokter tidak sembuh lagi  jadi sembuh. Bahkan sesungguhnya ketika suamimu  yang sudah bertahun-tahun tidak beribadah, dan tiba-tiba ia berkata mama minggu ini kita harus beribadah, itupun mujizat. Hai engkau suami-suami, mungkin engkau mempunyai istri yang kecepatan mulutnya itu 150 km/jam sehingga tidak ada kesempatan berbicara untuk orang lain, dan tiba-tiba engkau melihat ada perubahan dari 150 km/jam menjadi 60 km/jam itu pun mujizat. Hai engkau anak-anak muda, di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat dan engkau sudah melayangkan berpuluh-puluh surat lamaran kerja tetapi selalu ditolak dan ditolak,  dan tiba-tiba tanpa engkau duga sebuah instansi merespon lamaran Anda itu pun sebuah mejizat puji Tuhan…….
Atau saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, engkau berkata “bagaimana mungkin saya mengalami mujizat, saya tidak pintar berdoa? Dengar baik-baik Allah melakukan mujizatNya bukan karena Anda pintar berdoa tetapi Firman Tuhan berkata “JADILAH SESUAI IMANMU”   haleluya………..

1.      Allah yang Melindungi UmatNya (ayat 17)

Perjalanan yang dilakukan oleh bangsa Isarel merupakan suatu perjalanan yang cukup berat. Ditambah lagi padang gurun yang harus mereka lewati. Padang gurun bukanlah suatu tempat yang ramah bagi kehidupan manusia. Suhu siang hari bisa mencapai 60 derajat celcius dan malam hari kurang dari 1 derajat celcius, binantang-binatang buas yang mematikan seperti: ular padang, kalacengking , kelangkaan air dipadang gurun, jelas tanpa perlindungan dan pemiliharaan Allah, bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir jelas hanya menuju kepada kematian. Alkitab mencatat tidak ada satu orang pun bangsa Israel mati oleh karena hal-hal tersebut di atas kecuali karena persungutan.
Bagaimana Allah melindungi umatNya? Baca keluaran 12:21-22. Allah melindungi umatNya lewat: TIANG AWAN: Disiang hari memberikan perlindungan dari terik matahari dalam suhu yang membakar, seolah-olah ada payung rakasasa yang menjadi peneduh bagi bangsa itu. Dan TIANG API:  di malam hari seolah-olah menjadi selimut raksasa yang memberikan kehangatan dari suhu dingin yang mematikan dan caya penerangan yang memberikan kemampuan untuk melihat dipadang yang gelap gulita bila mereka berjalan pada malam hari. Suatu perlindungan Allah yang sempurna.
Demikian juga dengan perjalanan kehidupan kita selalu dalam perlindungan dan pemeliharaan Allah sekalipun ada pandangan dunia yang mengatakan bahwa “ALLAH TIDAK BEKERJA LAGI DI DALAM DUNIA INI” yakni paham Deisme. Tetapi  Alkitab mencatat bahwa Allah terus dan terus bekerja di tengah-tengah dunia ini karena Dia adalah ALLAH YANG IMANUEL, Allah beserta kita. Bahkan Matius 28:20 berkata “DAN KETAHUILAH AKU SENANTIASA MENYERTAI KAMU SENANTIASA SAMPAI KEPADA AKHIR ZAMAN”. Kalau Allah melindungi, menyertai dan memelihara kita, adakah yang kita takutkan didunia ini? Tentu tidak haleluya…….

2.      Allah Menghalau bangsa-bangsa atas umatNya (ayat  18)

Setelah Israel keluar dari tanah Mesir, ada begitu banyak bangsa yang kuat dan gagah perkasa yang harus mereka hadapi, bahkan menjadi seteru mereka semisal: bangsa Yerikho, orang Amori, Feris, Kanaan, Het, Girgasi, dll. Tetapi luar biasanya bangsa-bangsa tersebut dapat dikalahkan oleh bangsa Isarel,  mengapa? Karena Allah yang menghalau mereka, Allah berperang atas bangsa Israel (Yosua 23:9-10). Jadi bukan karena kekuatan ataupun gagah perkasanya bangsa Israel.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, inilah yang menjadi alasan mengapa bangsa Isarel mempunyai komitmen untuk beribadah kepada Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apa yang menjadi alasan kita untuk beribadah kepada Tuhan? Apakah karena ini hari minggu kalo nga ibadah nga enak dilihat orang, atau hanya sekedar mendapat berkat? . Atau saudara yang dikasi Tuhan,  kita menyadari bahwa hidup kita ini tidak lepas dari: Tuntunan Allah, Mujizat Allah atas hidup kita, Perlindungan Allah dan bagaimna Allah menghalau setiap musuh-musuh kita. Amin…. 


Oleh: Pdm. Joel Nababan, S.Th (Ketua Biro Pemuda Gereja Pentakosta)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELESAI MEMBACA ARTIKELNYA JANGAN LUPA MENINGGALKAN KOMENTARNYA YA…. TUHAN MEMBERKATI, HALELUYA.........
zwani.com myspace graphic comments

Apakah Anda bangga sebagai pemuda Gereja Pentakosta?

.

.
.

.

.
.

Video